AKHLAK KEPADA PRIBADI MUSLIM
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi
telah melanda dunia dimana-mana yang selama ini mapan mudah berubah akibat
tidak ada batasan lagi antara ruang dan waktu, sehingga nilai-nilai tersebut
berubah menjadi relevan dan subjektif. Semua yang berkaitan perilaku , budi
pekerti, akhlak dan moral tidak bisa dikatakan objektif, karena nilai yang
dianggap sebagai landasan perilaku itu sendiri mudah berubah. Hal-hal yang
belakangan ini muncul yaitu suatu perilaku batasan antara pornografi dan
pornoaksi dengan seni yang sangat tipis dan berpakaian yang ketat, minim
merupakan bagian dari pada seni yang saat ini telah merajalela menjadi sebuah
nilai budaya atau bagian dari seni yang umum untuk masyarakat khususnya remaja
muda. Kita juga sering mendengar berita-berita tentang banyaknya akhlak-akhlak
para pemuda yang rusak.
Di lingkungan
pelajar dan mahasiswa misalnya, sering kita dengar tawuran antar pelajar,
siswa-siswi yang tidak berakhlak, dan pergaulan bebas. Oleh karena itu
dibutuhkan penguat kembali berdasarkan Al-quran dan Al-Hadist. Akhlak inilah
berperan sebagai cermin pribadi seseorang apakah punya rasa malu, muru’ah,
amanah, jujur, adil, lemah, kasih sayang terhadap sesama, dermawan dan ikhlas
dalam bernuat, suka menolong dan lain sebagainya.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
definisi akhlak pribadi?
2.
Apa
saja macam-macam akhlak pribadi?
3.
Meangapa
Akhlak sangat penting dalam pribadi muslim?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa definisi akhlak pribadi.
2.
Untuk
mengetahui macam-macam akhlak pribdi.
3.
Untuk
mengetahui mengapa akhlak sangat penting dalam pribadi muslim.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Akhlak Pribadi
Akhlak menurut
kamus Al-munajid Akhlak adalah budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabiat. Menurut Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak
adalah kebiasaan kehendak. Jadi pengertian akhlak adalah sifat-sifat yang
dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.
Akhlak pribadi
terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai dengan
larangan merusak, meminasakan dan menganiyaya diri sendiri baik secara jasmani
maupun secara rohani.
B.
Macam-macam Akhlak Pribadi
Akhlak pribadi pada dasarnya terbagi menjadi dua, yakni akhlak
pribadi yang baik dan akhlak pribadi yang buruk.
1.
Akhlak
Pribadi yang baik
a.
Shidiq
Shidiq artinya benar atau jujur. Seorang muslimin dituntut untuk
selalu berada dalam keadaan yang benar baik lahir dan batin, baik benar dalam
hati, benar perkataan dan benar perbuatan. Benar hati yaitu apabila hati
dihiasi dengan iman kepada Allah dan selelu bersih dari penyakit hati. Benar
perkataan adalah semua yang telah diucapkan dari mulut merupakan suatu
kebenaran bukan kebathilan.
Rosulullah
saw telah memrintahkan setiap muslim untuk selalu jujur, karena sikap sidiq
membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan menghantarkan ke surga. Ada lima
bentuk shidiq yaitu :
·
Benar
perkataan ( shidiq al hadist )
Orang
ang selalu berkata benar akan dikasihioleh Allah dan akan dipercaya oleh
masyarakat, dan sebaliknya orang yang berdusa oleh masyarakat akan dikucilkan
dan selamnya tidak akan dipercaya seperti peribahasa “Sekali lancung keujian
seumur hidup orang tidak akan dipercaya”
·
Benar
pergaulan ( shidiq al mu’amalah )
Seorang
muslim akan selalu bergaul dengan benar tidak menipu, tidak berkhianat, dan
tidak memalsu sekalipun kepadakaum non muslim. Dia akan selalu bersikap melalui
pergaulan dengan benar tanpa memendang kekayaan, kekuasaan, ataupun status
sosial.
·
Benar
kemauan ( shidiq al-azam )
Seorang
mukmin sebelum dia memutuskan sesuatu tentu ia harus mempertimbangkan dan menilai terlebih dahulu apakah terhdapa
apa yang dilakukan apakah akan mendatangkan mudhorot atau manfaat kepada orang
lain. Tetapi bukan berarti dia menutup diri terhadap masuka atau kritik dari
orang lain.
·
Benar
Janji ( shidq al-wa’da )
Janji
merupakan sebuah hutang yang harus dilaksanaka. Apabilaseorang muslim
berjanimaka ia akan selalu menepatinya seklipun dengan musuh ataupun anak
kecil. Karena mungkir janji merupakan salah satu sifat munafik yang telah
disebutkan dalam hadist ( HR. Hmad ). Karena sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang menepati janji dalam firmannya :
Artinya
: “ Dan ceritakanlah ( Hai Muhammad kepada mereka) kisah ismail ( yang
tersebut) didalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seseorang yang benar
janjinya, dan dia adalah seorang Rosul dan Nabi.” (Qs .maryam 19 : 45 )
·
Benar
kenyataan ( sidq al-bal )
Seorang
muslim akan menampilkan diri seperti keadaan yang sebenarnya. Dia tidak akan
menipu kenyataan,tidak memakai baju kepalsuan, tidak mencari nama, dan tidak
pula mengada ada.
b.
Amanah ( dipercaya )
Amanah dalam pengertian sempit adalah memelihara titipan dan
mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula. Dalam pengertian luas
amanah mencakup beberapa hal yaitu : menyimpan rahasia dan kehormatan orang
lain, menjaga dirinya, menunaikan tugas-tugas yang diberikan oleh Allah ataupun
manusi dengan baik. Bentuk-bentuk amanah daoat dikemukakan sebagai berikut :
·
Memelihara
titipan dan mengembalikannya seperti semula.
Sekalipun dalam penitipan tidak ada bukti atau transaksai tertulis
dalam penitipan tersebut maka seorang muslim akan mengembalikannya apa adanya.
Hal ini terlihat contoh pada barang berharga yang dititpkan karena akan
bebergian jauh, maka pada saatnya akan dikembalikan seperti semula
·
Menjaga
rahasia
Seorang muslim
akan dapat menjaga rahasianya baik itu rahasia pribadi, keluarga, organisaisi,
dan lain sebagainya agar tidak di ketahui orang lain. Misalnya : dalam sebuah
keluarga seorang suami isri harus dapat manjaga rahasia keluarga apalagi
rahasia dalam ranjang kecuali karena alasan medi ataupun hukum.
·
Tidak
menyalahgunakan jabatan
Jabatan adalah
suatu amanah yang harus dijaga. Hukumnya wajib. Penyalahgunaan jabatan untuk
kepentingan person , baik keluarga, pribadi ataupun kelompok yang termasuk
perbuatan tercela yang melanggar amanah hukumnya haram. Misalnya seorang
baigian storage di sebuah perusahan membeli barang dan mendapatkan potongan
harga kepada penjual, dari sisa potongan harga tersebut dimanfaatkan untuk
kepentingan pribadi tidak diserahkan oleh perusahaan maka hukum komisi tersebut
adalah haram.
·
Menunaikan
kewajiban dengan baik
Semua tugas
yang diberikan kepada Allah ataupun manusia, maka manusia wajib menjalankannya
karrena itu semua sebuah pertanggung jawaban dihadapan Allah Swt.
·
Memelihara
nikmat yang telah diberikan oleh Allah
Semua nikmat
yang diberikan oleh Allah kepada manusia merupakan suatu amanah yang harus
dijaga dengan baik. Termasuk didalamnya umur, kesehatan, rizki, nikmat, harta
benda dan lain sebaginya. Misalnya harta benda yang diberikan oleh Allah harus
digunakan untuk mencari ridho Allah, selalu bersyukur dan membiasakan
bersedekah.
c.
ISTIQOMAH
Secara epistemologi istiqomah berasal dari istiqoma-yastaqimu yang
berarti tegak lurus. Daam terminologi akhlak istiqomah adalah sikap teguh dalam
mempertahankan keimanan dan keislaman sekalipun menghadapi berbagai macam
rintangan dan godaan. Perintah dalam beristiqomah dinyatakan dalam al-Aquran
dan sunnah :
Artinya : “ Maka karna itu serulah ( mereka kepada agama itu ) dan
istiqomahlah sebagaimana diperintahkan kepadamu janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu mereka..” ( Qs. Asy Sura : 42 : 15 )
Iman yang sempurna adalah iman yang mencakup tiga
dimensi yaitu hati, lisan dan amal perbuatan. Seorang yang beriman harus dapat
beristiqomah dalam tiga dimensi tersebut. Ibarat berjalan seorang
yang beristiqomah akan selalu berjalan kepada yang lurus yang cepat alam
menghntarkan tujuan. Hal ini tercermin dalam perkataan dan perbuatanya
yang benar untuk mensucikan hati dan dirinya. Tentulah orang yang berisitiqomah
akan mengalami beberapa ujian dari Allah, dalam firmannya :
Artinya : “Apakah manusia
tidak mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan : “ kami telah beriman’,
sedangkan mereka tidak di uji lagi.” ( Qs.Al Ankabut 29: 4 )
Ujian dari Allah tidaklah berupa kesedihan semata melainkan ujian
dari Allah termask kesenangan juga. Namun seorang yang istiqomah akan akan
tetap teguh dalam mengahdapi kedua ujian terebut. Dia tidak akan pernah mundur
terhadap ancaman, kemunduran, hambatan dan lain sebagainya. Tidak terbujuk oleh
harta benda, kemegahan, pujian, kesenangan. Itulah yang di pesankan oleh
Rosulullah Saw kepada Sufyan untuk selalu beristiqomah. Dalam Qs. Funshshilat
41 : 30 – 32 dijelaskan beberapa buah yang akan dipetik oleh orang yang
beristiqomah baik didunia maupun di akhirat. Dari ayat tersebut dijelaskan
bahwa buah dari istiqomah adalah :
·
orang
yang beristiqomah akan dijauhkan oleh Allah dari rasa takut dan sedih yang
negatif. Misalnya takut mnghadapi masa depan, takut menyatakan kebenaran namun
orang yang beristiqomah senantiasa akan mendapatkan kesuksesan dalm
kehidupannya didunia karena akan dilindungi oleh Allah.’
·
Akan
mendapatkan lindungan oleh Allah yang dijamin akan mendaptkan kesuksesan dalam
kehidupan perjuangan di dunia.
Demikianlah
sikap istiqomah memang sangat diperlukan dalam kehidupan ini. Karena tanpa
sikap seperti itu seseorang akan cepat berputus asa dan cepat lupa diri, dan
mudah terombang ambing oleh berbagai macam arus. Orang yang tidak beristiqomah
ibarat baling-baling di atas bukit yang berputar menuruti arah angin yang
berhembus.
d.
IFFAH
Secara epistemologi, ‘iffah adalah bentuk
masdardari affa-ya’iffu ‘iffah yang berarti
menjauhkan diri dari hal-hal yang tidak baik. Dan juga berarti kesucisn tubuh.
Secara terminologi ‘iffah adalah memelihara kehormatan diri
dari segala hal yang akan merendahkan, merusak dan menjauhkanny.
Bentuk-bentuk iffah, alquran dan hadist mmberikan
beberapa contoh dari ‘iffah diantara lain ;
Ø Untuk menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan masalah
seksual, seorang muslim dan muslimah diperintahkan untuk menjaga penglihatan,
pergaulan, dan pakaiannya.tidak mengunjungi tempat-tempat hiburan yang ada
kemaksiatanya, dan tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang bisa
mengantarkannya kepada perzinaan.
Ø Untuk menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan masalah
harta, islam mengajarkan, terutama bagi orang miskin untuk tidak menadahkan
tangan meminta minta. Al-Qur’an menganjurkan kepada orang-orang berpunya untuk
membantu orang-orang miskin yang tidak mau memohon bantuan karena sikap mereka.
Ø Untuk menjaga kehormatan diri dalam hubungannya dengan kepercayaan
orang lain kepada dirinya, seseorang harus betul-betul menjauhi segala macam
bentuk ketidakjujuran.sekali-kali jangan dia berkata bohong, mungkir janji,
khianat, dan laian sebagainya.
e.
MUJAHADAH
Mujahadah berasal dari kata jahada yang berarti mencurahkan
segala kemampuan. Mujahadah adalah mencurahkan segala kemampuan untuk melepaskan
diri dari segala sesuatu yang menghambat dalam melakukan pendekatan terhadap
Allah swt. Untuk mengatasi dan melawan semua hambatan tersebut diperlukan
kemauan keras dan perjuangan yang sungguh-sungguh, usaha inilah yang disebut
mujahadah. Apabila seseorang bermujahadah untuk mencari keridhaan
Allah swt., maka Allah berjanji akan menunjukkan jalan kepadanya untuk mencapai
tujuannya tersebut.
Secara terperinci objek mujahadah ada 6 :
Ø Jiwa yang selalu mendorong seseorang untuk melakukan
kedurhakaan. Karena pada dasarnya manusiajuga diberi oleh Allah jiwa yang
mendorong manusia untuk melakukan kejahatan yang di dalam Alquran disebut
dengan nafsu ammarah bissuui.
Ø Hawa nafsu yang tidak terkendali sehingga seseorang melakukan apa
saja untuk memenuhi hawa nafsunya tanpa memperdulikan larangan Allah swt. dan
tanpa memperdulikan dampak bagi dirinya dan orang lain.
Ø Syaitan. Mereka selalu menggoda manusia untuk menuruti hawa nafsu
sehingga mereka lupa kepada Allah swt.
Ø Kecintaan terhadap dunia yang berlebihan sehingga mengalahkan
kecintaannya kepada Akhirat, padahal keberadaan manusia didunia hanya bersifat
sementara, secara individual sampai maut datang menjemput, dan secara umum
sampai kiamat datang. Kehidupan yang abadi adalah kehidupan di akhirat.
Ø Orang-orang kafir dan munafik yang tidak pernah puas hati sebelum
orang-orang yang beriman kembali menjadi kufur.
Ø Para pelaku kemaksiatan dan kemungkaran, termasuk dari orang-orang
yang mengaku beriman sendiri, yang tidak hanya merugikan mereka sendiri, tapi
juga merugikan masyarakat.
f.
SYAJA’AH
Syaja’ah berarti berani yang berlandaskan pada kebenaran dan
dilakukan dengan penuh pertimbangan. Ukuran keberanian adalah terletak pada
kekuatan hati dan kebersihan jiwa. Mengendalikan amarah adalah salah satu
contoh keberanian yang lahir dari hati
Bentuk-bentuk keberanian yang disebutkan dalam Alquran dan Sunnah :
Ø Keberanian menghadapi musuh dalam peperangan. Seorang muslim harus
berani membela agamanya hingga titik darah penghabisan dan mati syahid.
Contohnya yaitu ketika Rasulullah melakukan perang Badar, dengan
kekuatan personil 300 orangberani menghadapi musuh dengan kekuatan 1000
personil dan ternyata Rasulullah dan para sahabat berhasil mencapai kemenangan.
Ø Keberanian menyatakan kebenaran. Bahwasannya kabenaran harus
disampaikan sekalipun mengandung resiko.
Ø Keberanian untuk mengendalikan diri tatkala marah.
g.
TAWADLU
Merendahkan diri (tawadlu) adalah sifat yang sangat terpuji di
hadapan Allah dan juga di hadapan seluruh makhluk-Nya. Orang yang tawadlu
adalah orang menyadari bahwa semua kenikmatan yang didapatnya bersumber dari
Allah swt. Maka tidak pernah terbersit sedikitpun dalam hatinya
kesombongan dan merasa lebih baik dari orang lain, tidak merasa bangga dengan
potensi dan prestasi yang sudah dicapainya. Ia tetap rendah diri dan selalu
menjaga hati dan niat segala amal shalehnya dari segala sesuatu selain Allah.
Tetap menjaga keikhlasan amalnya hanya karena Allah.
h.
MALU
Malu (al-haya’) adalah sifat atau perasaan yang
menimbulkan keengganan melakukan sesuatu yang rendah atau tidak
baik. Orang yang memiliki rasa malu, apabila melakukan sesuatu yang tidak
patut, rendah atau tidak baik dia akan terlihat gugup, atau mukanya merah.
Sebaliknya orang yang tidak punya rasa malu, akan melakukannya dengan tenang tanpa
ada rasa gugup sedikitpun. Sifat malu adalah akhlak terpuji yang menjadi
keistimewaan ajaran Islam.
Sifat malu dapat dibagi menjadi tiga jenis :
v Malu kepada Allah ; seseorang akan malu kepada Allah apabila dia
tidak mengerjakan perintah-Nya, tidak menjauhi larangan-Nya serta tidak
mengikuti petunjuknya.
v Malu kepada diri sendiri ; orang yang malu terhadap Allah,
dengan sendirinya malu terhadap dirinya sendiri. Ia malu mengerjakan pernuatan
salah sekalipun tidak ada orang lain yang melihat atau mendengarnya. Penolakan
datang dari dalam dirinya sendiri.
v Malu kepada orang lain ; setelah malu pada diri sendiri, dia akan
malu melakukan sesuatu yang merugikan orang lain.
i.
SABAR
Secara etimologis, sabar (ash-shabr) berarti
menahan dan mengekang (al-habs wa al-kuf). Secara terminologis
sabar berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak disukai karena
mengharap ridha Allah. Yang tidak disukai itu tidak hanya yang tidak disenangi,
tapi juga hal – hal yang disenangi misalnya segala kenikmatan duniawi yang
disukai oleh hawa nafsu.
Macam – macam sabar
Menurut Yusuf al-Qardhawi dalam bukunya Ash-Shabr fi Al-Qur’an,
sabar dapat dibagi kepada enam macam :
1.
Sabar
menerima cobaan hidup
2.
Sabar
dari keinginan hawa nafsu
3.
Sabar
dalam taat kepada Allah swt
4.
Sabar
dalam berdakwah
5.
Sabar
dalm perang
6.
Sabar
dalam pergaulan
j.
PEMAAF
Pemaaf adalah sifat suka member maaf terhadap kesalahan orang lain
tanpa ada sedikitpun rasa benci dan keinginan untuk membalas. Dalam bahasa Arab
sifat pemaaf tersebut disebut dengan al-‘afwu yang secara etimologis berarti
kelebihan atau yang berlebih.
Islam mengajarkan kepada kita untuk dapat memaafkan kesalahan orang
lain tanpa harus menunnggu permohonan maaf dari yang bersalah. Sekalipun orang
yang bersalah telah menyadari kesalahahnnya dan berniat untuk meminta maaf,
tetapi boleh jadi dia mengalami hambatan psikologis untuk mengajukan permintaan
maaf. Barangkali itulah salah satu hikmahnya kenapa Allah memerintahkan kita
untuk member maaf sebelum dimintai maaf.
2.
Akhlak
Pribadi yang Buruk
a.
Kebohongan
Kebohongan
yaitu mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataanya, entah itu di
kurangi atau di tambahi sehingga tidaksesuai dengan kebenarannya. Sifat bohong
adalah sifat yang sangat tercela.seorang muslim harus menjauhi segala macam bentuk
kebohongan, baik dalam bentukpengkhianatan,mungkir janji, kesaksian, palsu,
fitnah, gunjing, ataupun bentuk bentuk lainnya. Berikut ini merupakan
bentuk-bentuk dari sifat kebohongan :
§ Khianat
Sifat khianat merupakan sifat sejelek-jeleknya yang dimiliki orang
karena sifat khianat dapat membawa mudhorot kepada orang lain secara langsung.
Kalau sifat ini telah berkembang kedalam masyarakat maka lama-kelamaan
masyarakat itu akan hancur.
§ Mungkir janji
Mungkir janiji atau ingkar janji merupakan sebagai salah satu sifat
orang-orang munafik karena sifat mungkir janji menunjukkan sikap jiwa manusia
yang lemah, mungkir janji menyebabkan waktuterbuang sia-sia dan melahirkan
angan-angan kosong.
§ Kesaksian palsu
Kesaksian palsu termasuk dalam dosa-dosa besar karena akan
mendatangkan kemudhorotan yang besar terhadap masyarakat, orang yang tidak
bersalah akan menanggung akibat baiknyawa, harta benda dan lain sebagainya.
§ Fitnah
ada dasarnya tujuan dari memfitnah orang lain adalah untuk
menjatuhkan nama atau menggagalkanusahanya. Oleh sebab itu Allah memerintahkan
kepada orang yang beriman sebelum mempercayai suatu berita di adakan suatu
penyelidikan terlebih dahulu.
§ Gunjing
Sifat mengunjinag adalah sifat sikap seseorang yang meiliki jiwa
sakit, tidak ada keinginan dalam hidupnya yang ada hanya dia akan senang jika
melihat seseorang bermusuhan dan bertengkar. Allah memberi perumpamaan
orang-orang yang memilik sifat gunjing seperti memakan bamgkai saudaranya. Oleh
karena itu sebaik-baik senjata meawan gunjing adalah dengan tidak
mendengarkannya.[2]
b.
Penakut (jubun). Penakut merupakan sifat yang tercela.
c.
Jaza’u
al-jaza’u yang
berarti gelisah, sedih, keluh kesah, cemas dan putus asa. Ketidaksabaran dengan
segala bentuknya adalah sifat yang tercela. Orang yang dihinggapi sifat ini
bila menghadapi hambatan dan mengalami kegagalan akan mudah goyah, berputus asa
dan mundur dari medan perjuangan. Sebaliknya apabila mendapatkan keberhasilan
juga cepat lupa diri.
d.
Dendam
Dendam, yaitu menahan rasa permusuhan di dalam hati dan menunggu
kesempatan untuk membalas. Seorang yang pendendam tidak akan mau memaafkan
kesalahan orang lain sekalipun orang tersebut meminta maaf kepadanya. Baginya,
tidak ada maaf sebelum dia dapat kesempatan membalaskan sakit hatinya. Orang
yang enggan member maaf pada hakikatnya enggan memperoleh ampunan dari Allah
swt.
Sifat pendendam tidak hanya merusak pergaulan bermasyarakat tapi
jiga merugikan dirinya sendiri. Energi akan terkuras dalam memelihara dan
berusaha untuk melampiaskan dendamnya.
Andaikata seseorang tidak mampu menguasai marahnya segera terhadap
orang lain yang menyakiti atau menyinggung perasaannya, dia boleh menghindar
untuk menenangkan dan menguasai nafsu marahnya. Rasulullah memberi waktu tiga
hari, karena tiga hari tersebut dianggap sudah cukup untuk meredakan kemarahan.
Setelah itu dia wajib kembali menyambung tali persaudaraan dan persahabatan
sesama Muslim.
C.
Pentingnya Akhlak Dalam Pribadi Muslim
Bidang akhlak
adalah bidang yang amat penting dalam sistem hidup manusia. Ini disebabkan oleh
nilai manusia itu pada hakikatnya terletak pada akhlak dirinya. Semakin tinggi
nilai akhlak diri seseorang itu maka makin tinggi pula nilai kemanusian pada
dirinya. Akhlak ini jugalah yang membedakan antara insan dengan hewan dari segi
perilaku, tindak-tanduk dan tanggungjawab dalam kehidupan sehari-hari.
Seseorang yang tidak berakhlak adalah sama tarafnya dengan hewan malah lebih
rendah dari itu.
Firman Allah
subhaanahu wa taaala: “Dan sesugguhnya kami telah sediakan untuk neraka banyak
sekali golongan jin dan manusia yang mana mereka mempunyai hati tetapi tidak
mau mengerti dengannya, mempunyai mata tetapi tidak mau melihat dengannya,
mempunyai telinga tetapi tidak mau mendengar dengannya, mereka itu seperti
binatang malah lebih sesat, mereka ialah orang-orang yang lalai.”
(Al-Araf:179). Akhlak mempunyai kedudukan paling tinggi dalam hirarki tamaddun
ummat manusia.
Oleh itu, masyarakat yang tidak mempunyai
nilai akhlak tidak boleh dianggap sebagai masyarakat yang baik dan mulia
walaupun mempunyai kemajuan yang dalam bidang ekonomi, teknologi dan
sebagainya. Akhlak terbagi menjadi dua : Akhlak mahmudah dan akhlak madzmumah.
Akhlak mahmudah seperti beribadah kepada Allah, mencintai-Nya dan mencintai
makhluk- Nya karena Dia, dan berbuat baik serta menjauhkan diri dari
perbuatan-perbuatan yang dibenci Allah dan memulai berbuat sholeh dengan niat
ikhlas, berbakti kepada kedua orangtua dan lainyya. Sedangkan akhlak madzmumah
seperti ujub, sombong, riya', dengki, berbuat kerusakan, bohong, bakhil, malas,
dan lain sebagainya. Akhlak mahmudah adalah sebab-sebab kebahagiaan di dunia
dan akhirat, yang meridhoilah Allah dan mencintailah keluarga dan seluruh
manusia dan diantara kehidupan mereka kepada seorang muslim. Sebaliknya akhlak
madzmumah adalah asal penderitaan di dunia dan akhirat.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
·
Pengertian
akhlak adalah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam
jiwanya dan selalu ada padanya.
Akhlak
pribadi terhadap diri sendiri meliputi kewajiban terhadap dirinya disertai
dengan larangan merusak, meminasakan dan menganiyaya diri sendiri baik secara
jasmani maupun secara rohani.
·
Macam-macam
Akhlak Pribadi
Akhlak
pribadi pada dasarnya terbagi menjadi dua, yakni akhlak pribadi yang baik dan
akhlak pribadi yang buruk.
§ Akhlak mempunyai kedudukan paling tinggi dalam hirarki tamaddun
ummat manusia. Oleh itu, masyarakat yang tidak mempunyai nilai akhlak tidak
boleh dianggap sebagai masyarakat yang baik dan mulia walaupun mempunyai
kemajuan yang dalam bidang ekonomi, teknologi dan sebagainya.
B.
SARAN
Demikian lah makalah ini kami buat. Kami menyadari masih banyak
sekali terdapat keslahan dan kekurangan dalam makalah kami ini, oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar penulisan
makalah-makalah yang selanjutnya menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Asmaran, 1992. “Pengantar Studi
Akhlak”. Jakarta : Rajawali Citra Pers
Ilyas, Yunahar, 2009. “ Kurnia
Akhlak”. Yogyakarta : Pustaka Pelajar offset.
http://restylstr.blogspot.co.id/2015/02/pentingnya-akhlak-dalam-pribadi-muslim.html
http://renyafriyani.blogspot.co.id/2013/11/makalah-ahklaq-pribadi-1-shidiq-amanah.html
Belum ada tanggapan untuk "Makalah Akhlah Kepada Pribadi Muslim"
Post a Comment
Silahkan berkomentar secara bijak dan sesuai dengan topik pembahasan.